D. Unsur-unsur Berita
Berita adalah peristiwa yang dilaporkan. Segala yang didapat di lapangan dan sedang dipersiapkan untuk dilaporkan belum disebut berita. Wartawan yang menonton dan menyaksikan peristiwa, belum tentu telah menemukan peristiwa. Wartawan sudah menemukan peristiwa setelah ia memahami prosesnya atau jalan ceritanya, yaitu tahu apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?; siapa yang terlibat di dalamnya?; di mana terjadinya peristiwa itu?; mengapa peristiwa itu terjadi?; kapan terjadinya?; dan bagaimana terjadinya?. Keenam pertanyaan itulah yang disebut unsur berita yang dalam dunia jurnalistik lazim disebut SW + 1H.
1. Apa (what)
Berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku maupun korban (kalau ada) dalam suatu kejadian.
2. Siapa (who)
Mengandung fakta yang berkaitan dengan setiap orang yang terlibat dalam suatu kejadian. Orang yang terlibat itu harus dapat diidentifikasi selengkap-lengkapnya: nama, usia, alamat, pekerjaan, jabatan, dan atribut-atribut lain yang melekat pada diri orang tersebut.
3. Di mana (where)
Menyangkut tempat kejadian. Nama tempat harus bisa diidentifikasi dengan jelas. Akan lebih baik apabila karakteristik tempat kejadian tersebut juga diberitakan.
4. Bilamana (when)
Berkaitan dengan waktu kejadian atau kemungkinan (perkiraan waktu) yang berkaitan dengan kejadian tersebut.
5. Mengapa (why)
Berisi fakta yang mengandung latar belakang atau penyebab terjadinya suatu peristiwa.
6. Bagaimana (how)
Memberikan fakta yang berkaitan dengan proses kejadian yang diberitakan: bagaimana terjadinya, bagaimana pelaku melakukan perbuatannya, atau bagaimana korban mengalami nasibnya.
Disamping berita memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan para jurnalis, berita juga mempunyai bagian• bagiannya. Bagian atau anatomi berita umumnya terdiri dari judul atau kepala berita (headline); Baris tanggal (dateline); Teras berita (lead atau intro); Tubuh berita (body), dan Penutup. (Basuki 1983:22-25) .
1. Headline
Headline biasa disebut judul, sering juga dilengkapi dengan anak judul. Headline berguna untuk; (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; dan (2) menonjolkan satu berita dengan dukungan teknik grafika.
2. Timeline/ dateline.
Timeline ada yang terdiri atas, nama media, tempat kejadian dan tanggal kejadian, ada pula yang terdiri dari, nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
3. Lead.
Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Lead merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Lead merupakan saripati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.
4. Body (tubuh)
Menguraikan lebih lanjut unsur-unsur fakta yang terdapat di dalam lead. Unsur mengapa dan bagaimana biasanya yang paling banyak diuraikan. Pada bagian ini terdapat bagian yang disebut dengan "perluasan bagian utama", yang biasanya memuat unsur-unsur berita yang belum termuat di dalam lead.
5. Penutup
Merupakan akhir dari uraian berita, namun bukan berupa kesimpulan. Dalam struktur piramida terbalik, bagian ini tidak terlalu penting. Ketika suatu berita ternyata memakan tempat melebihi space yang tersedia di halaman surat kabar, maka bagian inilah yang akan dipotong (dihilangkan) paling dahulu.
Atau sekurang-kurangnya dalam berita langsung haruslah memuat 4 (empat) bagian yakni; judul (headline); pembukaan (lead), tubuh (body), dan penutup.
Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus. Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita (Budiman 2005). Dengan tetap mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama pada tubuh berita. Untuk itu, sebuah berita hams memuat "fakta" yang di dalamnya terkandung unsur-unsur SW+lH. (Masri Sareb 2006: 38)
E. Prinsip Penulisan Berita
Berita bukanlah kejadian, melainkan laporan mengenai kejadian, sebuah berita ditulis tidak hanya karena merupakan peristiwa besar. Namun berita disampaikan terutama melalui tulisan untuk menyampaikan informasi penting bagi masyarakat. Dengan informasi dalam bentuk berita, masyarakat bisa memahami apa yang terjadi di sekitarnya dan bertindak berdasarkan informasi itu. Oleh sebab itu, dalam penulisan berita seorang jurnalis meski memperhatikan pilar• pilar (prinsip-prinsip) penulisan berita, seperti:
1. Akurasi.
Apa yang ditulis jurnalis banyak dibaca orang, dan dapat mempengaruhi masyarakat pembacanya dalam mengambil keputusan tertenyu. Oleh karenaya akurasi, ketepatan menulis berita harus betul-betul diperhatikan. Akurasi ini dapat meliputi, penulisan nama, tempat, peristiwa, waktu, keterangan saksi dan sebaginya, tanpa akurasi, media massa akan kehilangan kepercayaan dan akan ditinggalkan masyrakat pembacanya. Dengan kata lain, akurasi adalah harga mati bagi sebuah berita.
2. Jelas.
Berita yang diturunkan sebuah media berfungsi memaparkan dengan jelas sebuah informasi. Kejelasan informasi ini bisa tercermin dari kalimat-kalimat yang pendek, pilihan kata yang tepat, tidak meloncat-loncat tetapi terurutrapid anlogis. Namun tuntutansebuah berita jelas ini, tidak boleh mengorbankan prinsip penulisan 5 W +1H.
3. Gaya
Berita didasarkan pada fakta-fakta yang jelas dan actual, namun tetap dalam gaya yang menarik, artinya sebuah berita bisa membangkitkan harapan, kesedihan, tertawa atau juga rasa gemas pembacanya, pada tingkat tertentu berita seharusnya juga dapat menjadi semacam karya tulis bernilai seni. Agar penulisan berita menarik minat, mudah dicerna dan memberi suplai pengetahuan bagi khalayak, maka dalam menulis berita seorang jurnalis haruslah memperhatikan prinsip-prinsip bahasa jurnalistik.
Dan secara teknis jurnalistik, dalam menulis sebuah berita, sedikitnya harus memperhatikan 16 prinsip umum, berikut:
1. Masuk akal, artinya unsur-unsur berita seperti informasi, data, keterangan dan logika penulisan harus masuk akal.
2. Harns Cover Both Side (seimbang), Artinya dalam membuat tulisan seorang jurnalis harus akurat dan netral.
3. Jelas, artinya tulisan harus dapat dan mudah dimengerti oleh pembaca dengan tingkat intelektual minimal, dalam hal ini pembaca harus sudah mengerti isi berita pada pragraph awal (lead atau kepala berita).
4. Hemat dan ekonomis, kalimat yang digunakan harus sederhana dan tidak bertele-tele, semakin sederhana suatu kalimat akan semakin bagus tulisan itu.
5. Konsisten dan argumentative, penekanan maslah yang telah ditulis di awal harus sama dengan penulisan berikutnya. Semua pernyataan harus dapat dipertanggungjawabkan, karena itu harus selalu disertai pula dengan data dan argumentasi .
6. Kredibilitas dan otoritas narasumber, narasumber yang akan diwawancarai hams berkompeten dalam kaitannya dengan bidang yang ditulis. Kemudian, dalam penulisan narasumber hams dijelaskan terlebih dahulu.
7. Tidak melanggar asas praduga tak bersalah. Semua tulisan hams disertai dengan data untuk menghindari tuduhan.
8. Memegang prinsip 5W+1H, berita hams mencakup What, When, Where, Why, Who dan How.
9. Hindari kata-kata subyektif yang kurang tepat, jurnalis dilarang untuk memasukkan opininya kedalam tulisan berita, kecuali interpretasi dari data yang didapatnya
10. Angle (sudut pandang) hams jelas sejak awal perencanaan dalam tulisan, penulisan hams memiliki angle yang jelas
11. Lead (kepala berita) menarik, Lead berfungsi untuk menarik perhatian pembaca agar mau meneruskan membaca, lead juga berfungsi sebagai rangkuman dari sebuah berita.
12. Mengandung informasi baru, menulis berita sebenarnya sedang memberikan aktulisasi dan cerita tentang suatu hal kepada khalayak umum, karena itu, dalam menulis berita kandungan informasi hams ada.
13. Struktur hams rapi dan sistematis, Penulisan berita menggunakan struktur, pembuka atau biasa disebut dengan lead, batang tubuh dan penutup. Bedanya dalam penulisan berita, penutup tidak berfungsi sebagai kesimpulan tulisan seperti layaknya dalam makalah atau laporan. Namun lebih difungsikan sebagai penjelas dari kejadian yang dilaporkan.
14. Cermat dan akurat, dalam penulisan berita kecermatan dan keakuratan harus dikedepankan. Kecermatan berfungsi sebagai penggerak dari tulisan tersebut agar lebih kelihatan hidup. Sedangkan keakuratan untuk memberikan pedoman kepada pembaca, bahwa berita yang kita tulis adalah fakta yang sesungguhnya.
15. Memakai istilah yang tepat, penggunaan istilah harus mengacu pada kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bila tidak dimungkinkan, istilah atau kata yang digunakan harus ditulis miring. Misalkan saat kita menulis "Volunteer", maka dalam penulisannya harus "Volunteer" angan bohong, jurnalist adalah profesi yang sangat menuntut nilai-nilai kejujuran, sehingga wajib jika seorang jurnalis mengedepankan kejujuran dalam penulisan berita.
F. Teknik Menulis Berita
Berita didasarkan pada isi dan jenisnya terbagi menjadi dua, yakni straight news (berita langsung), dan soft news (berita tidak langsung). Tekhnik penulisan kedua jenis berita ini juga tidak sama, tetapi juga tidak jauh berbeda. Namun secara umum penulisan berita dapat dilakukan dengan 3 (tiga) tekhnik atau metode, yakni;
a. Piramida terbalik, yakni penulisan dengan hal terpenting diletakkan di depan. Metode ini lebih banyak digunakan karena biasanya redaktur media massa akan memotong bagian yang diangap kurang penting yang ada di bagian bawah, dengan begitu kalimat-kalimat yang dibuang itu tidak akan mengurangi makna artikel, asalkan ditulis dalam bentuk piramida terbalik.
b. Piramida tegak, yakni penulisan berita dengan menempatkan hal yang penting pada bagian akhir tulisan. Namun agar tulisan tersebut memancing pembaca untuk membaca sampai inti berita, maka harus diawali dengan lead yang menarik
c. Paralel/ datar/block, yaitu penulisan berita dengan gaya datar, dimana penulis berita mencampur hal yang penting dengan berita yang kurang penting. Sehingga inti berita kurang jelas dan memerlukan kemampuan bahasa yang cukup untuk memahaminya.
1. Penulisan Berita Langsung
Berita langsung atau straight news, lazimnya ditulis dengan menggunakan tekhnik atau struktur "piramida terbalik" yakni inti berita ditulis pada bagian paling awal, dan hal• hal yang kurang penting ditulis di bagian akhir. Penulisan berita dengan teknik ini akan memudahkan pembaca untuk menangkap inti berita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal. Tekhnik "Piramida terbalik" merupakan dasar menulis yang harus dikuasai oleh seorang jurnalis, teknik ini sebenarnya juga efektif dipakai oleh penulis umumnya.
Berikut bagan teknik penulisan piramida terbalik,
a. Penulisan Judul
Judul merupakan inti dari teras berita, karena itu judul hams jelas, mudah dimengerti dengan sekali baca dan menarik, sehingga mendorong pembaca untuk mengetahui lebih lanjut isi tulisan. Judul berita juga harus menggigit, perlu kejelasan makna asosiatif setiap unsur Subyek, Obyek, dan Keterangan.
Dalam penulisan judul berita ini, ada beberapa hal penting yang mesti diperhatikan, diantaranya:
1) Judul berita sebisa mungkin dibuat dengan kalimat pendek, tapi bisa menggambarkan isi berita secara keseluruhan, karena judul menjadi penentu apakah pembaca akan tertarik membaca berita atau tidak.
2) Judul sebaiknya ditulis dengan kalimat aktif agar daya dorongnya lebih kuat. Judul aktif akan lebih menggugah, bandingkan dengan judul yang menggunakan kalimat pasif, misalnya judul: "Suami Istri Ditabrak Truk di Jalan Tol" dengan "Truk Tronton Tabrak Suami Istri di Jalan Tol". Judul kedua, rasanya, lebih hidup dan kuat. Namun pemberian judul aktif tidak baku. Ada judul berita yang lebih kuat dengan kalimat pasif. Biasanya si subyek berita termasuk orang terkenal. Misalnya judul "Nazaraudin Divonis Penjara Seumur Hidup."
3) Judul berita hendaknya tidak terlalu panjang, maksimal dua baris yang terdiri atas empat hingga enamkata.
4) Semua kata di dalam judul dimulai dengan huruf besar, kecuali kata sambung seperti dan, di, yang, bila, dalam, pada, oleh, dan kata tugas lainnya yang ditentukan redaksi.
5) Penulisan judul berita tidak boleh dimulai dengan angka serta hams menghindari penggunaan singkatan yang tidak populer.
Persoalan judul menjadi menarik seiring munculnya media berita internet. Memberi judul untuk koran yang waktunya sehari tidak akan memancing pembaca jika mengikuti peristiwa yang terjadi, karena peristiwa itu sudah basi dan ditulis di media dotcom. Memberi judul untuk koran sebaiknya memikirkan dampak ke depan.
b. Lead (teras/pendahuluan berita)
Selain judul, lead juga menjadi penentu apakah pembaca akan melanjutkan bacaannya atau tidak, karena itulah lead berita mesti dibuat semenarik mungkin, dan tidak mengabaikan unsur SW + lH. Dan untuk memudahkan dalam penulisan lead, maka jurnalis perlu memperhatikan kaidah-kaidah sebuah lead,yaitu:
a) Panjang lead sekitar 30-40 kata.
b) Lead tidak diawali dengan kata penghubung. c) Dalam menulis lead hindarilah kalimat pasif.
d) Lead menjawab pertanyaan dua atau tiga unsur sebuah berita, Apa, Siapa, Mengapa, Dimana, Kapan, dan Bagaimana.
e) Lead ditulis tidak lebih dari satu alinea.
f) Lead harus menjawab rasa ingin tahu khalayak. Dengan keenam persyaratan ini bisa ditulis lead, yang bervariasi, seperti:
• Lead bersyarat, yang ditandai oleh kata jika.
Misalnya: Jika mobil yang dikendarai si Ucok tidak mengebut, tentu di Ucok bisa menghidari kecelakaan itu .
• Lead kondisional, yang ditandai oleh kata walaupun.
Contoh: Walaupun jeritan itu tidak keluar dari mulut korban, si perampok urungmembunuhnya...
• Lead kausal, yaitu lead sebab-akibat, yang ditandai oleh kata sebab atau karena.
Misalnya: Karena tidak ada jalan lain, Tegar terpaksa merampok sebuah bank di bulan Juli silam .
• Lead waktu, yaitu lead yang menekankan dimensi waktu, yang biasanya ditandai oleh kata sesudah atau sebelum.
Seperti: Setelah bermain organ 24 jam non stop, Agung menjadi pria terkenal dan disenangi para gadis ...
• Lead bertanya, yang diawali kalimat tanya.
Misalnya: Adakah di antara pembaca yang tidak kenal Michael Jackson? .
c. Badan Berita
Setelah mendapatkan lead yang menarik, selanjutnya adalah menyusun (menulis) body atau tubuh berita yang merupakan kelengkapan berita. Dalam menulis tubuh berita langsung berlaku hukum piramida terbalik. Dimana semakin ke bawah, detail-detail berita semakin tidak penting. Hal ini akan membantu editor memotong berita jika space tidak cukup tanpa kehilangan pentingnya berita itu sendiri.
d. Penutup berita langsung
Seluruh berita disampaikan dalam bentuk paragraf demi paragraf darikeseluruhan fakta, yang merupakan jawaban dari enam pertanyaan pokok jurnalistik (5 w
+ 1 H). Penutup dalam berita tidaklah sama dengan penutup pada artikel, esai atau makalah, bahkan sebenarya berita langsung tidak memerlukan penutup, karena hal-hal penting sudah berada di bagain paling awal.
2. Teknik menulis berita tidak langsung
Berita ringan atau soft news adalah berita tentang kejadian yang bersifat lanjutan dari berita langsung. Berita ringan mencoba mengeksplorasikan lebih jauh fakta yang menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana dalam berita langsung. Dengan begitu, berita ringan tidak mungkin ada tanpa adanya berita
langsung tempat ia mencantel. Umumnya soft news, ditulis dengan gaya yang tidak kaku, dan tidak terikat pada struktur piramida terbalik seperti pada straight new , tetapi bisa juga dengan metode piramida tegak atau datar, sebab yang akan ditonjolkan dalam berita ringan bukan unsur pentingnya, tapi unsur yang bisa menarik perasaan publik.
Berikut teknik penulisan berita tidak langsung/berita ringan;
a. Cantelan berita ringan
Hal terpenting dalam berita ringan adalah lead. Lead menentukan apakah cerita selanjutnya akan dibaca atau tidak. Lead dalam berita tidak langsung harus mempunyai cantelan pada berita langsung. Cantelan inilah yang kemudian membedakannya dengan berita kisah (feature). Tanpa cantelan, sebuah berita ringan tidak bisa disebut berita ringan, tapi hanya akan menjadi berita langsung.
b. Pembukaan berita ringan
Persyaratan lead berita ringan hampir sama dengan lead berita langsung. Tetapi, menurut Bruce D. Itule dan Douglas A. Anderson, berita tidak langsung lead-nya terdiri atas: narrative lead, contrast lead, staccato lead, direct address lead, question lead, dan quote lead. (Itule dan Anderson 1987:138-152)
• Narrative lead adalah pembukaan berita ringan yang menceritakan keadaan untuk membawa pembaca masuk pada cerita yang akan disampaikan.
Misalnya:
"Dari arah utara, sebuah mobil Honda Civic meluncur dengan kecepatan tinggi melewati jembatan
Pengantar Jurnalistik
Kuningan, kemudian salto melintasi dinding jembatan dan langsung terjun membentuk tanggul sungai. Sopirnya, meskipun sempat melompat keluar mobil, dikabarkan Iuka berat .
• Contrast lead adalah pembukaan berita ringan yang mempertentangkan seseorang dengan orang lain atau sebuah keadaan dengan keadaan lain.
Contoh:
Ketika Mak Mangarengkang mengambil oper Rumah Makan Andalas, fisiknya masih kuat warna rambutnya masih hitam legam. Sekarang muka Mak Mangarengkang sudah dipenuhi kerut-kerut dan rambutnya sudah putih semua. Tetapi, tidak satu pun yang berubah tentang bangunan fisik Rumah Makan Andalas .
• Staccato lead adalah pembukaan berita ringan yang seakan-akan mengolok-olok pembaca atau menggoda pembaca. Akibatyang diharapkan adalah pembaca memiliki dorongan untuk membaca berita lebih lanjut.
Seperti:
Sepuluh sisir bagi Yuli, seorang perias rambut, berarti uang kontan. Tetapi, sepuluh sisir bagi Mukhlis berarti lembaran kertas. Dengan rata-rata sepuluh sisir pada satu tandan pisang, Mukhlis memperoleh keuntungan bersih dari menjual pisangnya Rp
10.000,-, yang langsung digunakan untuk membeli selembar saham PT Sangrila .
• Direct address lead adalah pembukaan berita ringan yang berdialog dengan pembaca. Tujuannya adalah untuk mengajak pembaca melengkapi cerita yang akan disampaikan.
Misalnya:
Pompa bensin Anda dan seluruh produksi minyak nasional akan mengalami perubahan yang drastis dari segala perubahan yang pernah ada selama ini, pendapat seorang ahli perminyakan dari UGM .
• Question lead merupakan pembukaan berita ringan yang dimulai dengan kalimat tanya. Sama dengan lead bertanya dalam berita langsung.
Contoh:
Cara apa yang terbaik untuk mengusahakan kota Yogyakarta tetap bersih? Usaha itu harus dimulai dari rumah sendiri .
• Quote lead adalah pembukaan berita ringan yang berasl dari kutipan langsung seseorang.
Misalnya:
"Membunuh surat kabar sama dengan membunuh modal sama dengan membunuh kebudayaan", kata Daniel Dhakidae .
c. Tubuh berita ringan
Berbeda dengan berita langsung, tubuh berita ringan bisa dibentuk dengan struktur piramida terbalik, tegak atau datar/blok. Kalau menggunakan struktur piramida terbalik, maka susunan faktanya bermula dari yang sangat penting, makin ke bawah makin tidak penting. Sebaliknya, dalam motedo datar/blok, semua fakta sama pentingnya, jadi, tidak ada fakta yang tidak penting.
d. Penutup berita ringan
Setelah mendapatkan lead yang menarik barulah penulisan body atau kelengkapan berita. Struktur beritanya bisa mengikuti pola piramida terbalik, dan bisa pula struktur
blok.
0 Comments